Selasa, 26 Juni 2012

Halbfinale Euro 2012: Saatnya Menguji Mental Pemain Muda

Saatnya semifinal EURO 2012, dibuka dengan duel "clasico" antara Portugal melawan Spanyol. Tapi kesampingkan hal itu, karena sejujurnya saya tidak mendukung keduanya. Bukan tanpa alasan, lebih tepatnya bingung, kedua tim mempunyai karakter yang sama. Permainan bola dengan operan-operan kiri kanan, percis sekali pertandingan antara Real Madrid dan Barcelona. Apalagi kedua tim dihuni oleh punggawa kedua tim besar itu. Walaupun di atas kertas kali ini Spanyol masih diunggulkan.
Menariknya adalah semifinal kedua yang mempertemukan German dan Italia di Warsawa Kamis (Jumat dini hari) mendatang. Pertandingan ini saya lihat masih hitam putih.

Der Panzer Vs Gli Azzuri

Secara statistik sejarah pertemuan kedua tim, Italia masih bisa berbangga diri karena memgang rekor lebih baik jika berhadapan dengan German, baik di tingkat Eropa atau Piala Dunia. Kejadian yang masih membekas tentulah disaat Piala Dunia 2006, German harus tersingkir akibat dua gol yang dicetak Italia pada saat laga menjelang akhir. Tetapi German saat ini bukanlah German 6 tahun yang lalu.
Dengan laga di Grup Neraka menghadapi Portugal, Denmark, dan Belanda (yang sebenarnya jauh lebih diunggulkan), German menyudahi pertarungan dengan nilai sempurna. Disusul mematahkan mantan juara Euro'04 Yunani dengan skor cukup meyakinkan 4-2. Mungkin berbeda dengan Italia yang tampaknya sangat bermain aman, imbang melawan Spanyol dan Kroasia, lalu kemenangan melawan Irlandia yang sebenarnya mempunyai kualitas di bawah mereka. Ujian sesungguhnya ketika melawan Inggris, yang sayangnya bermain sangat buruk di perempat final, sehingga laga harus disudahi dengan adu tos-tosan. Italia melenggang dengan skor 0(4) - 0(2)
Meninggalkan gaya bertahan catenacio, dan berinisiatif menyerang, Italia memang tampak berbeda dengan beberapa waktu kebelakang. Cesare Predelli mungkin sudah membawa perubahan bagi Azzuri dengan memainkan si bengal Ballotelli, ditambah peran Pirlo dan Buffon sebagai pemain senior menjaga keseimbangan di antara skuad. Tidak bisa disanggah, kehadiran Pirlo seperti spirit bagi roh Azzuri. Mengingatkan saya pada Paolo Maldini sebelum dia pensiun. Hal ini yang harus diwaspadai German.
Sementara Der Panzer bukannya tidak berbahaya. Menjadi tim dengan produktivitas paling bagus di EURO dengan torehan 9 gol, membuktikan betapa efektifnya mesin gol Der Panzer. Mario Gomez ataupun Miroslav Klose selalu berada di saat yang tepat ketika rekannya mengirimkan umpan untuk dilesakan. Belum lagi di lini tengah antara Oezil, Muller, Schweinsteiger, dan Podolski sebagai penyokong barisan depan Die Mannschafft. Jangan lupakan Sami Kheidira, walaupun perannya membantu pertahanan, bersama dengan kapten Philip Lahm atau bek Jerome Boateng, mereka bertiga seringkali menusuk pertahanan lawan jika lini tengah dijaga dengan ketat. Barisan pertahanan tentunya dijaga oleh Badstubber dan Hummels, sebelum berakhir pada Neuer. Kordinasi antar lini German bisa dikatakan sempurna, ini yang menjadikan kekuatan mereka di turnamen kli ini. Sedikit catatan harus ditambahkan bagi pertahanan German, karena beberapa gol yang berhasil dilesakan lawan terjadi akibat lengahnya barisan pertahanan mengantisipasi counter attack lawan.
Pertandingan saya rasa akan seru di bagian sayap, karena German maupun Italia pasti akan memainkan pola menyerang. German akan mengunci pergerakan Pirlo, begitupun sebaliknya Italia tidak akan membiarkan Oezil mendapatkan bola dengan leluasa. Dari faktor ketenangan juga berpengaruh dalam duel mendatang. Faktor usia muda tidak akan menjadi hambatan bagi pasukan German, itulah mengapa dengan usia rata-rata 20 tahun, Joachim Loew langsung menstarter mereka dengan turnamen besar. Tidak tanggung-tanggung Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Hasilnya tidak bagus, tapi bukan berarti tidak baik. Peringkat ketiga dengan susunan pemain muda yang nyaris tidak ada pengalaman dalam ajang sebesar itu.
Intinya dalam pertandingan semifinal nanti antara German dan Italia, lupakan soal sejarah. Taktik akan berpengaruh, selain itu ketenangan dan kedewasaan di lapangan akan menjadi faktor vital bagi kemenangan. Tentunya saya berharap German akan lolos ke final, memang tidak akan mudah karena benteng Italia sangat kokoh, tapi bukan tidak mungkin.
weiter so gegen Italien, die Nationalmannschaft!!

Posted via BlogPost

Tidak ada komentar: